Asbab Nuzul Ayat Tabligh

 Hadith

 

Dalam tafsir Al-‘Ayyasyi 1: 331:

Dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah, mereka berkata: “Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya Muhammad saw agar memberitahu manusia tentang Ali dan memberitakan kepada mereka tentang kepemimpinannya, lalu Rasulullah saw merasa khawatir mereka mengatakan bahwa beliau terlalu mencintai putera pamannya, dan khawatir mereka mengecam Ali karenanya, kemudian Allah menurunkan ayat ini: “Wahai Rasul, sampaikan apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika kamu tidak melakukan berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya, Allah menjagamu dari bahaya manusia…” (Al-Maidah: 67)

 

Dalam Al-Kafi 1: 290:

 

Muhammad bin Yahya, dari Muhammad bin Muhammad bin Al-Husein, dari Muhammad bin Ismail bin Bazi’, dari Manshur bin Yunus, dari Abu Jarud, ia berkata: Aku mendengar Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Allah Azza wa Jalla mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya lima perkara, mereka mengambil yang empat dan meninggalkan yang satu.”

Abu Jarud berkata: Jadikan aku tebusanmu, jelaskan kepadaku semua itu. Beliau berkata: “Shalat, manusia tidak mengenal cara shalat, lalu Jibril turun dan berkata: Wahai Muhammad, sampaikan kepada mereka tentang waktu-waktu shalat mereka. Kemudian turunlah ayat tentang zakat, Jibril berkata: Wahai Muhammad, sampaikan kepada mereka tentang zakat mereka sebagaimana engkau menyampaikan kepada mereka tentang shalat mereka. Kemudian turunlah ayat tentang puasa, jika datang Asyura (sepuluh Muharram), mereka dari dusun datang kepada Nabi saw, kemudian mereka berpuasa pada hari itu, kemudian turunlah ayat tentang puasa bulan Ramadhan antara bulan Sya’ban dan Syawal. Kemudian turun ayat tentang haji, Jibril (as) berkata: Sampaikan kepada mereka tentang haji mereka sebagaimana engkau menyampaikan tentang shalat, zakat dan puasa mereka.

Kemudian turunlah ayat tentang kepemimpinan…dan kesempurnaan dengan kepemimpinan Ali bin Abi Thalib (sa). Ketika itu Rasulullah saw bersabda: “Ummatku akan kembali ke zaman jahiliyah, dan jika aku menyampaikan kepada mereka tentang hal ini, kepemimpinan putera pamanku, mereka mengatakan apa yang akan mereka katakan. Lalu aku mengatakan dalam diriku tanpa diucapkan dengan lisanku: pasti datang kepadaku kekuatan dari Allah Azza wa Jalla, atau Ia mengancam azab padaku jika aku tidak menyampaikannya. Lalu turunlah ayat ini: “Wahai Rasul, sampaikan apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika kamu tidak melakukan berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjagamu dari bahaya manusia, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” (Al-Maidah: 67).

 

Kemudian Rasulullah saw memegang tangan Ali (sa), lalu bersabda: “Wahai manusia, tidak ada seorangpun nabi sebelumku kecuali Allah memanjangkan umurnya, lalu ia berdoa kepada-Nya dan Ia mengijabah doanya, ketika ia hampir terjerumus ke dalam keraguan ia menjawabnya. Aku akan dimintai pertanggungan jawab dan kalian juga akan dimintai pertanggungan jawab, maka apa yang akan kalian katakan?

 

Mereka berkata: Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, menasehati dan melaksanakan apa yang telah disampaikan padamu, semoga Allah membalasmu dengan pembalasan yang paling utama dari semua rasul.

Kemudian beliau bersabda: “Ya Allah, saksikan; ya Allah, saksikan; ya Allah, saksikan.

Kemudian bersabda: “Wahai kaum muslimin, ini Ali pemimpinmu sesudahku, dan yang hadir hendaknya menyampaikan kepada yang tidak hadir.”

 

Nota: Hadis tentang kepemimpinan Imam Ali bin Abi Thalib (sa) yang bersumber dari para Imam suci Ahlu bait (sa) sangat banyak, jika Anda ingin mengetahui lebih rinci silahkan baca kitab-kitab hadis yang bersumber dari Ahlul bait (sa), yaitu kitab-kitab tafsir, kitab-kitab hadis, khususnya kitab Al-Ghadir oleh Allamah Al-Amini.

Leave a comment